RIAUMANDIRI.CO, TELUK KUANTAN - Semangat pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat. Itulah yang selalu digaungkan Kepala Desa Petai, Kecamatan Singingi Hilir, Kabupaten Kuansing, Ahyu Erfan, SSos. Melalui Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD), Kades Petai terus menggenjot pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan ekonomi masyarakat serta memberikan fasilitas terbaik untuk warganya.
Hal ini ditunjukannya dari berbagai capaian pembangunan yang telah direalisasikannya melalui DD dan ADD tiga tahun terakhir. Inovasi serta terobosan dalam rangka mempercepat pembangunan infrastruktur demi memacu pertumbuhan ekonomi masayarakat di Desa yang dipimpinnya menjadi fokus utamanya.
Tak hanya itu, kepedulian kepada warganya yang kurang mampu juga ditunjukannya. Baginya, hal tersebut merupakan sebuah kewajiban dalam mengayomi warganya untuk bisa memberikan perhatian lebih antar sesama, juga sebagai contoh kepada generasi penerus untuk meningkatkan kepedulian terhadap warga yang kurang mampu.
Gedung Multifungsi Balai Pelatihan.
"Alhamdulillah, Pemerintah Desa Petai dapat merealisasikan berbagai pembangunan fisik dan non fisik melalui DD dan ADD tiga tahun terakhir ini dengan baik dan transparan," ujar Kades Ahyu Erfan kepada wartawan, di kantornya, Selasa (19/3/2019).
Dalam setiap pembangunan, dirinya selalu melibatkan masyarakat. Hal ini, guna memberikan masyarakat turut andil dalam pembangunan. Dengan begitu, masyarakat akan merasa memiliki dan tentunya akan selalu menjaga dan merawat hasil pembangunan yang sudah direalisasikannya.
"Alhamdulillah semua bisa bersinergi. Meski masih ada kekurangan, namun komunikasi yang sudah terjalin dengan baik tentu akan dipertahankan, guna menjadikan desa kami lebih maju dan berkembang ke depan," tuturnya.
Gedung MDA dan PAUD.
Dikatakannya, pembangunan fisik yang sudah direalisasikan di antaranya, pembangunan Balai Pelatihan, MDA, PAUD, PDTA dan infrastruktur lainnya, sehingga pembangunan ini dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Kita harapkan ke depan seluruh masyarakat bisa menjaga dan merawatnya. Karena setiap hasil pembangunan merupakan aset desa yang berharga," jelasnya.
Kades Petai juga menyampaikan, untuk anggaran APBDes tahun 2019 dialokasikan untuk pembangunan drainase, dan lain sebagainya. Lanjut Kades Ahyu Erfan, untuk menyukseskan program pembangunan desa ke depan, diperlukan peran perangkat desa yang bisa bersinergi dengan lembaga desa dan masyarakat.
"Kita imbau semuanya untuk terus fokus menyukseskan program pembangunan desa di semua bidang, baik yang skala prioritas maupun di bidang lainnya seperti pemberdayaan masyarakat," tegasnya.
Di samping itu, dirinya juga terus berupaya mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih. "Kita percaya jika niat itu didasari dengan keikhlasan, pasti keinginan kita akan terkabul. Seluruh masyarakat kita harapkan juga turut serta berperan aktif dalam pembangunan, sebab tanpa kerja sama yang baik antara pemerintahan dan masyarakat, semua itu sulit terwujud," terangnya.
Selain pembangunan infrastruktur sudah membaik, tambah dia, Desa Petai memiliki obyek wisata petik buah jeruk. Desa Petai yang didominasi dengan perkebunan sawit dan karet, kini mulai melirik jenis buah untuk dibudidayakan, yaitu buah jeruk. Alasannya, karena hasil budidaya buah jeruk lebih tinggi jika dibandingkan buah lain.
"Masyarakat yang berkebun jeruk di Desa Petai ini ada sekitar 10 hektar. Untuk seluas 1 hektar itu dengan jumlah pohon 500 batang. Buah jeruk sendiri butuh waktu sekitar 3 tahun untuk masa panen pertama, dan dapat menghasilkan rata-rata 35kg/pohon dalam waktu 3 bulan," ulasnya.
"Di sini selain memetik buah jeruk yang sudah masak, pengunjung dapat menikmati indahnya pemandangan air terjun dan bentangan aliran air sungai tapi yang bening. Karena lokasi kebun jeruk masyarakat ini persis berada di tepian sungai tapi, setiap akhir pekan tempat ini ramai dikunjungi masyarakat untuk melepas penat," pungkasnya.
Reporter: Suandri